Kompor gas saat ini sudah menjadi hal yang utama untuk sebagian
masyarakat, dikarenakan sudah langkanya minyak tanah di peredaran setelah
bergulirnya program konveksi minyak tanah ke LPG ( liquefied petroleum gas ). LPG adalah gas yang berasal dari minyak bumi
yang telah dicairkan. LPG memang diekstrak dari minyak bumi melalui proses
destilasi bertingkat. Dan patut di ketahui bahwa LPG berbeda dengan gas alam (
gas kota yang dialirkan ke rumah-rumah konsumen lewt jaringan pipa gas ). Gas
alam terutama disusun oleh hidrokarbon ringan seperti metana (CH4) dan etana.
Tekanan hidrokarbon ringan ini relatif lebih rendah dibanding LPG, tetapi nilai
kandungan energi kalornya tidak setinggi LPG.
Gas alam umumnya diekstrak dari NG (natural gas), bukan minyak bumi.
LPG sebagai bahan bakar kompor sejak awal sudah memiliki
sifat bersih, dengan di warisi dari kompor gas sehingga memasak dengan komporgas membuat nyaman, karena panci dan alat dapurnya tidak akan hitam. Untuk sifat
aman sendiri, tergantung dari ketelitian masing-masing orang, kita harus
mengecek selang gas nya apakah bocor atau tidak ?.
Meski memang LPG memiliki sifat pembakaran yang hemat dan
cepat tetapi ternyata jenis api sangat berpengaruh, jenis api yang cenderung
mengerucut/memusat memiliki efisiensi lebih tinggi sekitar 20% ketimbang jenis
api menyebar, meski keduanya sama-sama biru. Api memusat membuat seluruh permukaan
bawah panci menerima panas, hanya sedikit panas api yang terbuang percuma ke
lingkungan. Sebaliknya api menyebar cenderung membuang lebih banyak energi
panas ke lingkungan, tidak ke panci.inilah penyebab efisiensi tinggi jenis api
memusat yang bermuara pada kecepatan memasak dan hematnya konsumsi LPG. Kedua
karakter ini membuat kita dapat memasak lebih cepat serta murah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar