Senin, 26 Agustus 2013

Langkah Tepat Bersihkan Coffee Maker Tanpa Meninggalkan Bau




MEMBERSIHKAN coffee maker perlu berhati-hati karena bagian dalamnya, yang berkaitan langsung dengan mesin, tidak dapat dibersihkan. Bau tengik akibat sisa kopi dan endapan air dalam wadah harus dibersihkan minimal sebulan sekali.

Berikut langkah-langkah membersihkan coffee maker yang aman, seperti diulas Wikihow:

1. Buatlah campuran dari 1 bagian cuka putih dan 2 bagian air untuk mengisi wadah air. Jika dalam tiga tahun terakhir Anda belum pernah membersihkan coffee maker, maka gunakan cairan pembersih yang lebih kuat dengan mencampurkan setengah bagian air dan setengah bagian cuka.

Berikut beberapa alternatif campuran yang bisa digunakan untuk membersihkan coffeemaker:
 

  • Larutkan 25 gr asam sitrat dalam 4 cangkir air panas, lalu tambahkan 4 cangkir air dingin sebagai cairan pembersih.
  • Cairan pembersih coffee maker yang dijual di toko.
  • Pemutih, ini hanya digunakan untuk teko coffee maker berbahan kaca. Ingat, jangan pernah mencampurkan pemutih dengan cuka atau bahan bersifat asam karena akan menimbulkan asap berbahaya.
  • Jangan gunakan baking soda dan air hangat, campuran ini dapat menyumbat dan merusak coffee maker. Anda dapat mengatasi masalah ini dengan cuka putih untuk dialirkan dalam coffee maker dengan tingkat keberhasilan 75 persen.


2.  Pasang saringan dalam coffee maker Anda, seperti biasa. Lalu, Tuang campuran cairan pembersih ke coffee maker di bagian wadah pengisian air. Hidupkan coffee maker dan biarkan cairan pembersih mengalir hingga ke teko penampung air.

3. Lepaskan penyaring dan buang air campuran pembersih. Biarkan coffee maker selama 15 menit hingga dingin dalam keadaan mati. Bilas teko hingga bersih.

4. Ulangi semua hal di atas untuk kedua kalinya, tapi kali ini dengan air dingin biasa. Ini untuk memastikan bahwa semua larutan campuran cuka dan air benar-benar hilang. Untuk lebih pastinya, cium aroma coffee maker, baik teko maupun wadah pengisian air, setelah bilasan pertama. Jika bau cuka sudah tidak tercium, maka Anda tidak perlu lagi membilasnya lebih lanjut.

Peringatan!

  • Jangan pernah mencuci teko coffee maker dengan sabun. Cairan sabun akan terikat dengan minyak yang tersisa dari kopi sehingga akan meninggalkan rasa tidak sedap saat Anda membuat kopi. Hal sama juga berlaku jika Anda menggunakan mesin cuci piring.


  • Beberapa teko kopi terbuat dari kaca tahan panas yang lebih kuat daripada kaca biasa. Namun, kaca ini juga bisa pecah sehingga Anda perlu hati-hati merawatnya. Jangan pernah mengisi air panas lalu air dingin secara langsung

Jumat, 23 Agustus 2013

Tip Makan Agar-Agar Untuk Balita



Tekstur kenyal dari cetakan agar-agar sangat menarik indera perasa balita. Namun untuk memberikannya kepada balita, ada aturannya sendiri lho. Selain cara memakannya, Anda juga perlu tahu jenis dan cara mengolah agar-agar. 
 
Selain dimakan begitu saja, agar-agar juga digunakan di banyak olahan makanan, di antaranya pengental sup, puding (jelly), campuran es krim, dan anmitsu (sejenis dessert) di Jepang. Bentuknya pun ada yang bubuk, batangan/serpihan serta kertas. Varian rasanya juga kaya, seperti rasa jeruk, stroberi, leci, mangga, jambu klutuk,  melon, cokelat dan tawar. Saat ini, cetakan agar-agar siap makan juga disajikan dengan campuran susu prebiotik sehingga makin sehat saja. Meski demikian, tetap ada aturan makannya lho, Bunda...

  • Berikan dalam potongan-potongan kecil agar anak tidak tersedak. Bagi anak di bawah usia 3 tahun sebaiknya dalam bentuk serutan/serpihan.
  • Dimakan begitu saja enak, bisa juga dibuat 1001 resep puding, disajikan bersama irisan buah atau vla, dibuat minuman es sarang burung, campuran es buah, atau dibubuhkan saat memasak nasi (agar-agar tawar) untuk mendapat nasi berserat tinggi yang padat dan pulen.
  • Kadar gula agar-agar (kecuali rasa tawar) umumnya tinggi, karena itu batasi pemberiannya. Jangan diberikan dekat waktu makan karena bisa merusak selera makan anak.
  • Membuat sendiri. Untuk mendapatkan agar-agar yang cukup kenyal perlu 2 sendok teh (agar-agar bubuk) atau 2 sendok makan (agar-agar serpihan) per 600 ml air. Untuk mendapatkan hasil sempurna, biarkan agar-agar 10-15 menit terendam air sebelum dimasak. Memasak agar-agar butuh waktu 5 menit (bubuk), dan 10-15 menit (serpihan). Jangan lupa terus mengaduknya supaya tercampur rata. Simpan agar-agar di kulkas agar tidak rusak atau tercemar. Agar-agar bisa direbus dan dicairkan ulang jika perlu.
  • Membeli jadi (siap dikonsumsi). Pilih produsen bereputasi baik. Pada kemasannya  tercantum kandungan gizi, bahan, zat tambahan (pewarna, pemanis) yang aman dan khusus untuk makanan, dan tanggal kadaluwarsa. Pastikan kemasannya utuh, tidak robek/rusak sehingga tercemar mikro-organisma berbahaya.
  • Jangan membeli cetakan agar-agar siap makan dari pedagang keliling (disajikan dalam cetakan agar-agar), karena diduga menggunakan pewarna tekstil.
Tidak semua buah-buahan cocok dimakan bersama agar-agar. Jeruk dan stroberi tercampur dengan baik di agar-agar, namun kiwi tidak. Enzim tertentu pada nanas, pepaya, mangga, dan peach dapat merusak struktur agar-agar. Begitu juga cokelat. Namun ini tidak berlaku jika buah-buahan tersebut diproses terlebih dahulu

gamvar di ambil dari www.oden-houseware.com

Kamis, 22 Agustus 2013

Become Entrepreneurs



Buat yang ingin menjadi pengusaha
 
jangan lupa datang ke pameran franchise di JCC tanggal 6-8 September 2013

Jadilah Pengusaha Bersama Oden Houseware !!

Filosofi Botol Kecap (Kisah Inspiratif)



Botol kecap bisa jadi inspirasi bagi orang-orang yang mengalami kesulitan hidup. Apa hubungannya botol kecap dengan hidup? Nah cerita berikut adalah inspirasi bagi teman-teman yang merasa hidup penuh ujian dan cobaan. Seringkali kita merasa Tuhan tidak adil kepada kita, kita merasa telah berbuat hal-hal yang baik dalam hidup dan suka menolong orang lain, namun kok hidup ini selalu ditimpa musibah dan tidak ada tanda-tanda pertolongan dari Tuhan. Mari kita simak cerita inspirasi berikut ini agar kita tahu bagaimana kita harus bersikap menghadapi kesulitan hidup.

Dikisahkan ada seorang pengusaha kaya yang tampak bahagia. Uang bukan masalah baginya. Usahanya maju, dia jarang rugi, hampir semua bisnisnya mendatangkan keuntungan berlipat. Seakan-akan, uang itu mengejar-ngejar dirinya.

Dia pun memiliki istri yang cantik, anak-anak yang sehat dan lucu. Akan tetapi, di balik kesuksesannya itu ada banyak perilaku buruk yang dia lakukan. Pengusaha ini gemar melakukan maksiat.

Karena berkantong tebal, dia dengan mudah bisa bergonta-ganti pasangan alias main perempuan, melakukan kecurangan dalam bisnis, mengonsumsi makanan dan minuman haram, dan beragam kemaksiatan lainnya.
Sampai suatu ketika, dia mengalami sebuah peristiwa yang mengubah hidupnya. Anaknya yang berusia tiga tahun meninggal dunia karena kecelakaan yang disebabkan keteledoran dirinya. Peristiwa itu membawa perubahan dalam dirinya.

Dia bertobat dan bertekad untuk meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk yang biasa dia lakukan. Dia pun mulai belajar melakukan shalat, pergi ke masjid, melaksanakan puasa Ramadhan, dan sebagainya.

Di tengah upaya perbaikan diri itulah, krisis moneter yang menghantam pada tahun 1998 telah membawa perubahan drastis dalam bisnisnya. Perlahan, tetapi pasti, dia mengalami kebangkrutan. Satu per satu perusahaan miliknya gulung tikar dan berpindah tangan.
Utangnya membengkak sehingga tabungan dan depositonya di bank serta properti dan kendaraannya habis untuk menutupi utang-utangnya itu. Jika sebelumnya kata "gagal" dan "rugi" seakan menjauh darinya, sekarang kedua kata itu seakan lekat dengannya.

Jika sebelumnya gelimang rupiah demikian mudah dia dapatkan, sekarang uang recehan pun seakan enggan mendekat kepadanya. Telah berkali-kali, dia mencoba bangkit, merintis kembali bisnisnya, tetapi berkali-kali pula dia gagal. Tumpukan emosi negatif seakan tumpah ruah di otaknya.
Dalam kesulitan hidup yang mengimpit tersebut, dia mempertanyakan keadilan Tuhan. Saat tenggelam dalam kemaksiatan, begitu mudahnya rezeki didapat, tetapi setelah meninggalkan kemaksiatan, rezeki pun ikut meninggalkan dirinya.
"Apakah ada yang salah? Ke mana doa-doa yang selama ini dia panjatkan? Apakah Tuhan tidak mendengar atau tidak sudi mengabulkan doaku? Bukankah Tuhan itu Maha Pengasih dan Penyayang serta akan mengabulkan doa-doa dari setiap hamba-Nya?"

Begitu keluhnya. Memang, di tengah kesulitan itu, kuantitas ibadah semakin berlipat-lipat. Namun, itu semua seakan belum cukup untuk mengembalikannya pada "kehidupan normal".
Berkali-kali, dia mendatangi ustaz dan kiai untuk meminta doa dan nasihat. Saat diberi doa atau amalan tertentu, dia akan melaksanakannya dengan sungguh-sungguh. Namun, lagi-lagi semuanya berakhir dengan kekecewaan. Dia pun mulai meragukan para kiai dan ustaz tersebut yang katanya hanya pandai berteori. Mana buktinya?

Di ambang keputusasaan, pertolongan Allah pun datang melalui salah seorang kenalannya. Dia adalah seorang dosen agama di sebuah perguruan tinggi ternama. Dosen itu tidak membawakannya uang, menawarkan kerja sama bisnis, atau hal lain yang bersifat materi.

Namun, dia membawa nasihat yang mampu mengubah paradigma berpikir mantan pengusaha kaya ini. Tidak banyak dalil yang dia ungkapkan. Dia hanya memberikan analogi dan perlambang saja. Katanya,
"Seseorang tidak bisa mengisi botol penuh kecap dengan air putih, sebelum kecapnya dibuang terlebih dahulu. Baru setelah itu, kita bisa memasukkan air putih. Itu pun masih ada sisa-sisa kecap yang belum terbuang sehingga air yang kita masukkan masih akan bercampur dan berwarna hitam. Air itu harus dibuang lagi sehingga botol benar-benar bersih dari kecap. Baru setelah itu, air yang kita masukkan benar-benar bening karena tidak tercampur lagi dengan kecap.
Analoginya, kecap itu adalah harta yang kita miliki dan air putih itu adalah doa dan amal ibadah yang kita lakukan. Antara maksiat dan kebaikan tidak akan mungkin bisa bersatu. Karena itu, ketika seseorang ingin menyucikan dirinya, semua kotoran yang ada dalam diri dan harta harus dibuang dan dibersihkan.

Ada banyak skenario Tuhan untuk 'membersihkan' harta seseorang sehingga harta kotor yang dimilikinya benar-benar terkuras, mungkin dibangkrutkan usahanya, kena tipu, dan sebagainya. Andaipun semuanya sudah terkuras, boleh jadi masih ada kotoran yang masih tersisa dalam diri dan harta. Allah Swt. akan meinbersihkannya dengan penyakit, musibah, atau lainnya, sembari dia menahan rezeki dari orang itu. Nah, ketika dia sudah benar-benar bersih, Allah Swt. akan membukakan jalan rezeki yang halal kepadanya. Yang jadi masalah, apakah kita sabar atau tidak dalam proses pembersihan itu?"

Nasihat ini mampu menjawab pertanyaannya selama ini tentang keadilan Tuhan, tentang ijabah doa, tentang makna pertobatannya. Allah Ta'ala. mengambil sebagian besar kekaya-annya bukan karena Allah benci, melainkan Allah amat sayang dan cinta kepada hamba-hamba-Nya yang bertobat.

Sebabnya, bagaimana mungkin mengisikan nasi dan sup yang lezat ke dalam mangkuk yang blepotan dengan kotoran. Tentu sangat bijak jika mangkuk itu dibersihkan terlebih dahulu. Begitu pula qada Allah, sebelum menuangkan limpahan rahmat dan ampunan-Nya, dia akan membersihkan orang tersebut dari jelaga kemaksiatan yang masih hinggap dalam diri dan hartanya.

Beberapa tahun berlalu, mantan pengusaha kaya ini sudah berada kembali di jalur kesuksesan bisnisnya. Walau belum sesukses dahulu, tanda-tanda ke arah itu sudah mulai terlihat di hadapannya. Ibaratnya, dia tengah mengisi botol nasibnya dengan air putih keberhasilan setelah dia menumpahkan hitamnya air kemaksiatan.

Rentetan kegagalan dalam bisnis telah membawa perubahan positif dalam diri pengusaha ini walau sebelumnya dia nyaris jatuh pada keputusasaan.

Filosofi botol kecap yang disampaikan temannya telah membuka sudut pandang baru terhadap makna ujian dan makna hidup yang sebenarnya.

Dalam bahasa manajemen, pengusaha ini telah mengalami reinventing atau menemukan kembali tujuan hidupnya.



Selasa, 20 Agustus 2013

10 Tips Membeli Blender yang Cocok untuk Anda


Blender adalah alat dapur modern yang serbaguna misalnya untuk membuat jus buah atau jus sayur, menghaluskan bumbu masak, menghaluskan makanan bayi, dsb. Dewasa ini blender tersedia di pasaran dengan beragam, merek, kapasitas, daya listrik, dan fitur-fitur khusus. Jika anda bingung untuk membeli blender yang cocok untuk anda, tips berikut dapat memandu anda memilih blender yang sesuai kebutuhan anda.

1. Kapasitas Jug

Jug atau gelas tuang atau tangki blender adalah tempat untuk menampung bahan yang akan diblender. Pada umumnya kapasitas jug menentukan harga dan besarnya daya listrik yang digunakan. Jika anda jarang menggunakan blender untuk mengolah makanan dalam jumlah besar, anda tidak harus memiliki blender dengan kapasitas yang terlalu besar. Anda tetap bisa menghaluskan bahan yang banyak dengan beberapa kali proses menggunakan blender yang berkapasitas lebih kecil.

2. Daya Listrik

Daya listrik yang digunakan menunjukkan kekuatan torsi dan kecepatan putar pisau blender. Pada umumnya blender hanya dioperasikan selama setengah menit sampai dua menit. Anda tidak akan mendapatkan perbedaan signifikan dalam waktu proses. Pertimbangkan untuk menghemat listrik terutama jika daya terpasang di rumah tidak cujup besar untuk mengoperasukan beberapa alat listrik 
bersamaan.

3. Harga

Untuk merek yang sama harga blender bergantung pada kapasitas volume, kekuatan putaran pisau dan kelengkapan fungsi dan asesoris. Jika anda tidak menentukan anggaran, anda akan sangat mudah tergoda untuk membeli blender mahal dan mewah dengan berbagai fitur yang tidak anda perlukan.

4. Material

Gelas tuang atau jug terbuat dari kaca atau plastik. Dewasa ini jug plastik lebih disukai karena lebih ringan dan anti pecah. Beberapa produk menggunakan stainless steel sebagai rumah blender (rumah motor). Dari segi penampilan bahan ini membuat blender terlihat mewah, tetapi sebenarnya fungsinya sama saja.

5. Desain

Desain rumah blender dan jug blender sebaiknya yang cukup kokoh, tebal dan tidak bergetar saat blender dioperasikan. Bentuk desain jug harus mudah dibersihkan.

6. Mangkok Penggiling Bumbu

Blender yang memadai untuk keperluan dapur harus punya mangkok khusus untuk menggiling bumbu. Bumbu masakan seringkali berupa bahan kering atau bijian yang kecil dan keras.

7. Merek, Model, dan Warna

Setelah pertimbangan spesifikasi teknis telah dipenuhi, Saatnya menentukan merek, model, dan warna. Untuk hal ini sepenuhnya terserah preferensi (kesukaan anda).

8. Pendapat Konsumen

Ada baiknya meminta pendapat saudara atau teman atau tetangga mengenai pengalaman mereka menggunakan blender dengan merek dan tipe tertentu.

9. Layanan Purna Jual

Belilah produk yang mempunyai garansi dan layanan purna jual. Umumnya produsen merek terkenal  telah memiliki tempat-tempat servis dan layanan purna jual resmi.

10. Bandingkan Harga dan Tawar

Bandingkan harga blender yang anda minati melalui kunjungan ke toko atau situs penjualan online. Kadang-kadang membeli secara online bisa lebih murah (tapi hitung juga ongkos kirimnya). Jangan lupa menawar atau meminta bonus sebelum membeli.