Rabu, 08 Januari 2014

Air mendidih selalu teringat ketika Teko berbunyi



Teko bunyi adalah teko yang memberitahu pengguna ketika air di dalamnya telah mendidih. Desain teko menyebabkan uap keluar melalui peluit. Fitur desain ini telah ada selama berabad-abad dan tetap populer hingga hari ini. Ukuran, bentuk, dan panjang cerat menentukan suara peluit. Teko listrik modern mungkin memiliki saklar penutup serta peluit otomatis.

Suara siulan dihasilkan dengan memaksa udara melalui lubang sempit. Jika aliran udara tadi dibagi oleh benda padat, hal ini akan menggetarkan objek bunyi, memperkuat suara dan mengubah nadanya. Prinsip aerodinamika ini telah dipahami selama ribuan tahun dan dapat dibuktikan dengan mudah,dengan atau tanpa alat. Jenis-jenis pertama teko bunyi kemungkinan berupa mekanisme lubang sempit. Kemudian desain yang lebih baru menyelipkan logam untuk membuat suara lebih keras dan lebih musikal.

Teko adalah perangkat sederhana, bahkan primitif, yang digunakan untuk memanaskan air dalam budaya di seluruh dunia. Banyak yang memanaskan air dengan cara menempatkan mereka di atas kompor, di atas api, atau di atas sumber panas lain, beberapa memiliki elemen pemanas sendiri. Ketika air dalam teko memanas, menjadi uap, terbentuk uap air dengan panas dan tekanan tinggi. Tekanan menyebabkan uap cepat lepas ke udara melalui sebuah peluit, dan teko pun berbunyi. Seiring meningkatnya jumlah uap yang lewat, suara peluit menjadi semakin keras dan nyaring.

Teko ini berfungsi dengan cara yang efektif untuk mengingatkan pengguna bahwa air siap digunakan. Suara akan reda dengan cepat bila teko dijauhkan dari panas. Desain dari teko bunyi menentukan suara peluit, misalnya, lebih panjang corong akan memberikan suara peluit yang lebih keras. Lubang besar untuk uap lepas ke udara akan memberikan nada yang lebih rendah. Selanjutnya variasi dapat dibuat dengan mengubah bentuk peluit itu sendiri.

Sangat baik bila Anda memilih teko bunyi yang peluitnya bisa diangkat untuk menuangkan air. Beberapa desain mengharuskan pengguna untuk melepas peluit untuk menuangkan air, tapi ini meningkatkan risiko luka bakar akibat uap yang lepas ke udara. Banyak teko listrik secara otomatis akan mati saat air mencapai titik didih dan ada pula yang memiliki fitur kemampuan menjaga air pada suhu prima. Meski teko listrik lebih lebih efisien dan memasak lebih cepat, banyak orang masih lebih suka desain teko bunyi yang sederhana dan romantis.

sumber : http://www.rumahkopi.com/2013/11/teko-bunyi-mengingatkan-anda-jika-air.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar