Rabu, 20 Agustus 2014

Kompor Gas Hemat dengan Liquified Petroleum Gas (LPG )



Kompor gas saat ini sudah menjadi hal yang utama untuk sebagian masyarakat, dikarenakan sudah langkanya minyak tanah di peredaran setelah bergulirnya program konveksi minyak tanah ke LPG ( liquefied petroleum gas ).  LPG adalah gas yang berasal dari minyak bumi yang telah dicairkan. LPG memang diekstrak dari minyak bumi melalui proses destilasi bertingkat. Dan patut di ketahui bahwa LPG berbeda dengan gas alam ( gas kota yang dialirkan ke rumah-rumah konsumen lewt jaringan pipa gas ). Gas alam terutama disusun oleh hidrokarbon ringan seperti metana (CH4) dan etana. Tekanan hidrokarbon ringan ini relatif lebih rendah dibanding LPG, tetapi nilai kandungan energi kalornya tidak setinggi LPG.  Gas alam umumnya diekstrak dari NG (natural gas), bukan minyak bumi.

LPG sebagai bahan bakar kompor sejak awal sudah memiliki sifat bersih, dengan di warisi dari kompor gas sehingga memasak dengan komporgas membuat nyaman, karena panci dan alat dapurnya tidak akan hitam. Untuk sifat aman sendiri, tergantung dari ketelitian masing-masing orang, kita harus mengecek selang gas nya apakah bocor atau tidak ?.

Meski memang LPG memiliki sifat pembakaran yang hemat dan cepat tetapi ternyata jenis api sangat berpengaruh, jenis api yang cenderung mengerucut/memusat memiliki efisiensi lebih tinggi sekitar 20% ketimbang jenis api menyebar, meski keduanya sama-sama biru. Api memusat membuat seluruh permukaan bawah panci menerima panas, hanya sedikit panas api yang terbuang percuma ke lingkungan. Sebaliknya api menyebar cenderung membuang lebih banyak energi panas ke lingkungan, tidak ke panci.inilah penyebab efisiensi tinggi jenis api memusat yang bermuara pada kecepatan memasak dan hematnya konsumsi LPG. Kedua karakter ini membuat kita dapat memasak lebih cepat serta murah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar