Sabtu, 04 Mei 2013

Berlatih Menggunakan Pispot

Latihan menggunakan toilet adalah awal dari mulainya tahap pendewasaan si kecil.

Apakah si kecil menunjukkan tanda-tanda bahwa ia telah siap belajar toilet training? Cermati tanda-tanda eksternal yang menunjukkan bahwa ia merasakan tekanan dari dalam: berjongkok, memegang celana, menyilangkan kaki, wajah yang tampak sedang mengejan dan menyeringai serta mundur ke pojok atau belakang sofa seperti induk kucing yang akan melahirkan. Tanda-tanda ini mengatakan kepada Anda bahwa si kecil sudah mencapai perkembangan yang cukup matang untuk menyadari hal yang sedang terjadi dalam tubuhnya.


Namun tidak serta merta anak kemudian mau disuruh duduk di kloset. Ia butuh dilatih agar familiar dengan itu. Salah satu cara mengajarkan yang cukup efektif adalah dengan menirukan apa yang dilakukan orangtuanya. Dan, sebaiknya toilet training ini dilakukan tetap dalam suasana bermain. Coba belikan si kecil pispot, taruh di dekat kloset. Dan biarkan ia mencontoh Anda mengunakan kloset dengan memakai pispot. Taruh pispot di samping kloset Anda. Biarkan si kecil menirukan Anda saat BAB atau BAK di kloset. Jangan khawatir, pispot menopang anak dengan aman kok, sehingga si kecil bisa menjejakkan kakinya ke lantai, sesuatu yang lebih baik daripada menggantungkan kakinya ke lantai kalau menggunakan toilet orang dewasa. Pispot pun dapat dipindah-pindahkan dari suatu ruangan ke ruangan lain, dan bahkan dapat diletakkan di mobil saat bepergian. Sehingga si kecil dapat belajar toilet training di mana pun dan kapan pun.
Antara usia 18-24 bulan, anak batita memiliki kecakapan bahasa untuk mengerti dan berkomunikasi. Keinginan kuatnya adalah meniru orang dewasa, dan perilaku si kecil meniru ini sangat menghibur lho. Jangan salah Ma, ia bisa berlari cepat menuju  pispotnya! Tapi itu tergantung bagaimana cara orangtua memberikan toilet training ini agar mudah dimengerti si kecil dan menimbulkan antusiasmenya. Pertimbangkan pula untuk memilih pispot yang menarik bentuk dan warnanya, agar “permainan’ toilet training ini jadi tambah seru dan anak kian bersemangat.


Sembari memberikan training, orangtua juga harus belajar memerhatikan sinyal si anak jika dia memang benar-benar mau BAB atau BAK. Anak yang jongkok menandakan bahwa ia ingin BAB, anak yang mencengkram bagian depan celana atau melihat ke bawah adalah sinyal yang menunjukkan bahwa ia telah mengompol. Perhatikanlah sinyal itu. Saat anak mulai jongkok, utarakan sinyal untuk pergi ke pispot sambil Anda arahkan ia menuju pispotnya, yang dapat diletakkan di lantai dapur, atau di kamar mandi tepat di sebelah kloset. Terus ingatkan anak sepanjang hari dengan mengeluarkan peringatan “Pergi ke pispot!” saat ia menunjukkan isyarat bahwa ia akan mengompol atau BAB di celana. Letakkan pispotnya di lokasi sentral. Dengan mengulangi asosiasi antara tanda anak yang ingin BAB atau BAK serta isyarat Anda kepadanya untuk pergi ke pispot, anak akan menyambungkan hubungan “kalau aku sudah sangat ingin BAB dan BAK, maka aku pergi ke pispot.”
Nah, bila Mama dan Papa melihat bahwa si kecil mengeluarkan isyarat dengan benar, dan ia berlari ke arah pispotnya, hargailah setiap tindakannya dengan hadiah, alias berikan reward. Hal ini pasti akan memacunya lagi untuk lebih disiplin menggunakan kloset kelak. Oke selamat mencoba ya…!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar