Rabu, 08 Mei 2013

Mengapa bakteri banyak berkumpul di sabut pencuci piring??

Kebanyakan ibu rumah tangga sudah merasa cukup untuk mencuci sabut pencuci piring dengan air setelah dipakai dan menggantinya dengan yang baru sebulan sekali. Padahal, spons cuci piring termasuk dalam gudang kuman yang bisa menularkan penyakit.
Dalam sebuah studi mengenai kebersihan dapur di Singapura terungkap bahwa 88 persen spons pencuci piring yang dites mengandung bakteri salmonella dan Escherichia coli (E.coli).
Pemakaian spons berulang kali untuk membersihkan alat makan, bahkan mencuci sink (tempat cuci piring), menyebabkan spons menjadi tempat yang nyaman bagi berkumpulnya kuman.
“Spons juga umumnya berada di lingkungan yang lembab dan basah karena semalaman direndam dalam cairan sabun. Ini adalah lingkungan yang kondusif bagi perkembangbiakan kuman,” kata Dr.Emily Cheah, ahli mikrobiologi.

 ”Sabut yang terus basah pasti akan banyak banyak terdapat bakteri. Apalagi, spons mengandung bahan karet dan kalau tidak diganti secara teratur, bisa tak sengaja dikonsumsi dan membahayakan kesehatan,” kata Profesor Rachmadhi.

Saat Staphylococcus Aerues masuk dalam tubuh maka bisa menyebabkan mual hebat, muntah, nyeri perut, diare hingga pusing. Sedangkan, infeksi Pseudomonas pp akan menyebabkan ruam-ruam dan infeksi telinga.

Dalam penelitian yang dilakukannya, para peneliti membagikan spons pencuci piring dan talenan baru kepada 25 rumah tangga untuk dipakai selama 7 hari. Kemudian setelah itu spons dan talenan tersebut dikumpulkan dan diperiksa.

Dalam studi yang dilakukan di bulan September 2011 itu ditemukan 72 persen rumah tangga menggunakan spons yang sama untuk mencuci piring dan membersihkan area tempat cuci piring dan talenan.

Menurut Cheah, kebiasaan tersebut akan meningkatkan risiko kontaminasi silang karena terjadi kontak dengan alat yang dipakai untuk menyiapkan daging.

“Bila satu sabut dipakai untuk segala keperluan risiko kontaminasi bakteri akan meningkat. Ini beresiko tinggi pada orang yang kekebalannya rendah seperti anak-anak dan orang lanjut usia,” katanya.

Para ahli merekomendasikan agar spons diganti setiap dua minggu sekali. Untuk mencegah kontaminasi bakteri yang berasal dari daging mentah, disarankan untuk menggunakan talenan yang berbeda dengan yang dipakai untuk mengolah sayuran atau makanan matang.

Selain mengganti secara berkala, dianjurkan juga untuk mengeringkan spons di bawah sinar matahari atau dalam microwave setelah tidak dipakai lagi.

Sebaiknya segera bersihkan spons usai mencuci peralatan makan dan memasak. Lalu, keringkan agar tak memberi kesempatan bakteri dan jamur tumbuh. Jangan sampai spons yang kembali Anda gunakan untuk mencuci peralatan makan berikutnya menjadi sarang bakteri.

 Sponge Pencuci Piring Sponge yang digunakan untuk mencuci piring ternyata menjadi alat yang penuh dengan bakteri. Sponge ini mengandung kuman, ragi dan bakteri 150 kali lebih banyak dari gagang sikat gigi. Secara umum, bakteri yang ada pada sponge tidak membuat Anda sakit. Tapi beberapa bakteri seperti salmonella dan E. coli dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang serius. Untuk mengatasinya, panaskan sponge Anda selama dua menit di microwave dan menggantinya setiap dua minggu sekali.

REFERENSI :

http://ciricara.com/2012/03/06/inilah-5-perangkat-dapur-yang-penuh-bakteri/copyright@ciricara.com

http://kosmo.vivanews.com/news/read/296631-ganti-spons-pencuci-piring-tiap-dua-minggu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar