Selasa, 27 November 2012

Amankah Cooler atau Botol Minuman Anda ?

Lihat Lebih Jelas Sebelum Membeli

Bahaya minum air dalam kemasan yang menggunakan botol plastikatau cooler  menjadi perhatian para pakar kesehatan.
Meski tidak mengonsumsi botol plastiknya, namun bahan kimia dari plastik pada akhirnya tetap tercampur ke dalam air. Dalam laporan yang dirilis oleh National Toxicology Program di Amerika Serikat, terdapat beberapa kekhawatiran bahwa satu bahan kimia dalam banyak bahan plastik dapat membahayakan perkembangan otak  dan organ reproduksi pada anak-anak.

Diduga, sumber masalahnya adalah bahan kimia yang disebut bisfenol A atau BPA. Semakin kuat bukti menunjukkan bahwa BPA merupakan endocrine disruptor, yang artinya dapat memblok fungsi hormon. Dalam penelitian terhadap hewan, BPA dan endocrine disruptor lainnya ada kaitannya dengan berbagai efek yang tidak diinginkan seperti pubertas dini pada hewan betina, pembesaran prostat pada hewan jantan, dan bahkan kanker.

 
BPA terdapat pada banyak botol atau cooler minuman olahraga, termos pendingin, dan juga botol susu bayi. Botol dengan kandungan BPA biasanya ditandai dengan angka ‘7’ di dalam simbol daur ulang (meskipun tidak semua angka ‘7’ berarti produk mengandung BPA), dan memanaskan botol-botol tersebut dapat menimbulkan masalah. Ketika para ilmuwan menuangkan air mendidih ke dalam botol plastik dengan tanda ‘7’, BPA yang tercampur ke dalam air 55 kali lebih cepat dibandingkan ketika menggunakan air pada suhu kamar. Sebaiknya hindari meletakkan botol minuman untuk berolahraga atau botol bayi ke dalam dishwasher atau microwave.
   (gambar diatas saya ambil dari www.oden-houseware.com)

Di sisi lain, Anda mungkin bisa sedikit lega karena mengetahui bahwa masih banyak juga botol minuman air dalam kemasan yang tidak mengandung BPA seperti yang terbuat dari polyethylene terephthalate (PETE atau PET), yang ditandai oleh angka ‘1’ dalam tanda daur ulang. Tetapi meskipun PETE tidak mengandung BPA, bahan tersebut mengandung bahan kimia lain yang disebut phthalates, yang juga diyakini sebagai endocrine disruptor. Seperti BPA, bahan kimia ini luluh ke dalam air lebih cepat bila plastik dipanaskan. Jadi, jangan tinggalkan botol air di dalam mobil yang panas atau di bawah sinar matahari.
Karena BPA dan phthalates tersebar banyak di sekitar kita, kurangi pemakaian minuman dalam kemasan kecil dan beli satu galon besar, serta gunakan botol minuman dari aluminium atau stainless steel. Tak lupa, daur ulang botol plastik yang sudah tidak terpakai sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan.

Semoga Bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar